Sunday, February 13, 2011

Up To Date Tapi Gaptek

PERKEMBANGAN dunia teknologi membuat kawula muda makin terpacu mengikuti zaman. Setiap produk teknologi baru kudu menjadi koleksi terbaru, agar mendapat pengakuan up to date alias mengikuti perkembangan zaman. Tampilan yang dikemas begitu menarik dilengkapi dengan aplikasi full variasi, menjadi daya tarik utama. Soal kebutuhan, itu nomor sekian. Termasuk soal pemahaman.

Well, hal ini menjadi salah satu faktor munculnya orang-orang dengan sebutan 'penggila gadget'. Andi Tenri Chahya salah satu responden KeKeR (RespeK) yang bersekolah di SMAN 11 Makassar, salah satunya. Cewek yang duduk di kelas XI Ipa 5 ini mengungkapkan alasannya menjadi penggila gadget. "Aku paling sering ganti ponsel (telepon seluler, red). Soalnya seiring berjalannya waktu, teknologi pun semakin canggih," paparnya.

Doi yang akrab disapa Endy ini menambahkan kalau iya up to date soal gadget karena terpengaruh lingkungan. "Kebanyakan anak muda zaman sekarang nggak mau ketinggalan. Apalagi menyangkut gadget yang sudah menjadi tren. Tentunya saya juga gak mau ketinggalan dong. Orang tua aku juga tahu kok setiap kali ganti gadget, kan mereka yang ngasih uangnya," ujarnya seraya tersenyum lebar.

Selain itu, doi yang kelahiran 10 februari 1994 ini mengaku beberapa kali canggung waktu memakai gadget baru. "Sering juga beberapa kali aku canggung waktu pakai gadget baru. Salah satunya blackberry (bb) aku ini. Agak susah pakainya waktu pertama," ungkap Endy.

Sama halnya dengan Sasmitha Hartono. Menurut pengakuan cewek manis yang sekolah di SMKN 4 Makassar ini, update gadget itu termasuk penting. Selain dipakai gaya, manfaatnya juga banyak. Selain itu, Mitha mengaku paling sering update gadget ponsel. Jumlah ponselnya aja ada lima buah. Memiliki ponsel sebanyak itu termasuk konsumtif guys.

Dibeli tapi tak terpakai. Mitha mengaku hanya dua atau tiga ponsel yang digunakannya. Nah, ternyata Mitha sering mendapat kesulitan dalam mengoperasikan beberapa gadget barunya. Sebut saja ketika bb lagi booming, Mitha langsung membelinya tanpa ragu.

"Teknologi tuh semakin maju, aku kalau beli gadget baru sering pusing pakainya," aku cewek manis berkawat gigi ini. Tapi Mitha bisa mengatasinya dengan belajar dari teman ataupun orang terdekat. Tambahnya lagi, walau lama yang penting sudah punya gadget baru. Hmm, kalau masalah budget, pastinya Mitha minta sama orang tua dong, secara dia kan masih sekolah. ketika ditanya cari alasan apa kalau minta dibeliin sama orang tua, Mitha dengan santai menjawab bahwa ia selalu jujur. Yup, dia to the point, mau beli ini itu, gak masalah, langsung disetujui sama orang tuanya. Wah, kedengarannya asyik tuh."Alhamdulillah sih ortu gak banyak tanya kalau aku minta ini itu. Tapi aku emang melihat hi-tech tuh mencerminkan hidup yang modern," tutup Mitha.

Kalau Mitha dan Endy mengaku dapat persetujuan dari orang tua, lain lagi dengan Uya. Siswi SMP Wahdah ini mengaku susah mengontrol  hasratnya untuk beli gadget baru yang pastinya hi-tech. Cewek yang hobi membaca ini kadang tak mendapat persetujuan orangtuanya jika ingin membeli gadget yang lagi booming.

"Orang tua ku, selalu gak setuju kalau aku suka ganti-ganti ponsel. Secara, gantinya emang gak lama sih," aku Uya.

Well, ternyata sifat konsumtif beberapa remaja emang terlihat di zaman sekarang ya guys. Salah satu orang tua sobat KeKeR, yaitu Nurasiah, mengaku memiliki anak yang terbilang konsumtif. Kalau ada gadget keluaran baru pasti minta dibeliin. Tapi Nurasiah tidak semudah itu mengiyakan permintaan anaknya.   

"Teknologi memang penting, tapi sesuai dengan kebutuhan saja lah. Tidak mesti tiap ada yang baru harus dibeli," ungkap ibu lima anak ini.

Selain itu Nurasiah juga menambahkan, gadget itu bisa diganti kalau betul-betul rusak. "Karena konsumtif itu termasuk menghambur-hamburkan uang," tutup karyawati di salah satu toko buku di Makassar ini.

Well, meskipun tergolong penting, teknologi jangan sampai menjadikan kita orang yang konsumtif. Apalagi ujung-ujungnya malah jadi besar pasak dari pada tiang, pengeluaran lebih besar dari pemasukan. So, manfaatkan teknologi sebaik-baiknya, jangan sampai sebaliknya, teknologi yang memanfaatkan kita.

No comments:

Post a Comment