Monday, January 10, 2011

Berantas Perselingkuhan, China Buat Data Pernikahan Online

Guna meredam kasus perselingkuhan dan mencegah praktik poligami, China berencana membuat data status pernikahan seluruh warganya yang dapat diakses via internet.

Dilansir Forbes, peningkatan kesejahteraan di China dalam sepuluh tahun terakhir telah menciptakan budaya selingkuh dan menikah lagi.

Dengan menghadirkan data status pernikahan di ranah online, semua warga China yang mengaksesnya diharapkan bisa mengetahui apakah pasangan mereka telah berselingkuh atau tidak.

Berdasarkan data dari Kementerian Urusan Sipil China, sebagai langkah awal, sistem data pernikahan online ini akan diterapkan di beberapa tempat terlebih dahulu, termasuk Beijing dan Shanghai.

China menargetkan kebijakan ini bisa mencakup lingkup nasional pada 2015.
Peningkatan kesejahteraan dalam satu dekade terakhir di China telah membawa budaya poligami (juga memiliki kekasih gelap) di China.
Selain itu, semakin terbukanya ekonomi membuat orang bepergian lintas-kota dan negara.

Di China, poligami dianggap ilegal. Namun banyak pejabat Partai Komunis di sana melakukannya.

Salah satunya adalah mantan kepala National Bureau of Statistics, Qiu Xiaohua. Karena ketahuan berpoligami, Xiaohua pun didepak dari partai pada 2007.

Sebuah studi mengenai perselingkuhan di China yang dipublikasikan di Amerika Serikat pada 2005 mengungkapkan, dalam satu tahun terakhir 20 persen dari 1.240 pria yang sudah menikah di wilayah pinggiran China diketahui pernah berselingkuh.

Sementara para wanitanya, sebanyak 3,9 persen dari 1.275 orang yang sudah menikah juga mengaku pernah berselingkuh. 

Tingkat perceraian, dalam kondisi ini, mengalami peningkatan yang pesat. Sebanyak 2.47 juta pasangan berpisah pada tahun 2009.

Poligami bisa juga berujung pada tindak kriminal. Kasus yang sempat menyita perhatian media China beberapa saat lalu adalah peristiwa pembunuhan terhadap seorang istri simpanan di Provinsi Hubei. Wanita yang sedang mengandung anak kembar itu dibunuh setelah ia berulang kali meminta si pria menikahinya atau memberinya uang 2 juta yuan.

No comments:

Post a Comment